Sabtu, 16 Mei 2015
Senin, 09 September 2013
Soal Penginderaan Jauh Kamis,12 Januari 2012
1. a.
Dalam menggunakan data penginderaan jauh ada 2 pendekatan yaitu pendekatan
penutup lahan dan pendekatan bentuk lahan. Apa maksudnya dan jelaskan arti dari
pendekatan di atas.
Jawab :
Pendekatan penutup lahan : Setiap bentuk campur
tangan manusia terhadap sumber daya lahan, baik sifat menetap maupun merupakan
daur ulang yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebendaan maupun
kejiwaan (spritual) atau kedua-duanya. Penggunaan lahan sangat erat kaitanya
dengan aktivitas manusia dan sumber daya lahan. Oleh karena itu penggunaan
lahan bersifat dinamis, mengikuti perkembangan kehidupan manusia dan budaya. Contoh
penggunaan lahan adalah pemukiman, jalan, sawah, kebun campuran, sungai, lahan kosong,
tegalan dan lain sebagainya.
Pendekatan bentuk lahan : Klasifikasi bentuk lahan didasarkan pada
: genesis, proses, dan batuan, seperti yang dikemukakan oleh Verstappen, 1985
dalam Suprapto, 1997; 31-104. Bentuk lahan secara genesis ada 9 yaitu:
a.
Bentuk lahan bentukan
asal vulkanis, merupakan bentukan lahan dari proses vulkanisme atau gerakan
magma yang naik ke permukaan bumi. Contoh :Kawah, Kaldera, Kerucut gunungapi,
Lereng atas gunungapi.
b.
Bentuk lahan bentukan
asal struktural, merupakan bentukan lahan yang terbentuk karena adanya proses
endogen yakni proses tektonik atau diatrofisme. Contoh: Dinding terjal,
Rombakan kaki lereng.
c.
Bentuk lahan bentukan
asal proses denudasional, merupakan bentukan lahan hasil dari proses pelapukan,
erosi, gerak masa batuan dan proses pengendapan. Contoh: pegunungan
denudasional, perbukitan denudasional, perbukitan terisolasi, nyaris dataran.
d.
Bentuk lahan bentukan
asal proses fluvial, merupakan bentuk lahan yang disebabkan oleh
proses fluvial yakni proses air mengalir baik memusat (sungai) maupun oleh
aliran permukaan bebas (overland flow). Contoh: daratan aluvial,
dasar sungai/sungai mati, rawa belakang, daratan banjir.
e.
Bentuk lahan bentukan
asal proses marin, merupakan bentukan lahan yang terjadi akibat pasang surut,
gelombang air laut. Contoh : rataan pasang surut, platform, chiff dan
notch, spit, lidah gosong pasir laut.
f.
Bentuk lahan bentukan
asal proses angin (aeolin), merupakan bentuk lahan diakibatkan oleh proses
angin, gerakan udara dapat membentuk bentuk lahan yang spesifik, dan berbeda
dari proses yang lainnya. Contoh: gumuk pasir dan debu endapan angin.
g.
Bentuk lahan bentukan
asal proses pelarutan, terbentuk dari pelarutan batuan kapur/gamping. Contoh :
plateau karst, hillocks, doline, uvala, dan poljes.
h.
Bentuk lahan bentukan
asal proses Glasial, terbentuk oleh pencairan es/salju yang umumnya terdapat
didaeraha lintang tinggi maupun tempat-tempat yang mempunya elevasi tinggi dari
muka air laut. Bentuk lahan ini dibdakan menjadi 2 yakni erosional dan
deposisional. Contoh bentuk lahan asal proses glasial yaitu circui dan horn.
i.
Bentuk lahan bentukan
asal Aktivitas Organisme, Menurut Verstappen (1977) dalam
Suprapto (1997), bentuk lahan organik bukan hanya terumbu
karang saja, akan tetapi termasuk pesisir bakau (mangrove coast) dan ranca
gambut (peat bog).
b.
Apa yang dimaksud dengan skema klasifikasi dalam metode penginderaan jauh,
kapan skema klasifikasi digunakan.
Jawab :
Skema klasifikasi
adalah proses klasifikasi (mengelompokkan data digital menjadi suatu
kelompok dengan beberapa parameter yang berbeda) dengan mempergunakan metode
kalkulasi algoritmis. Tampilan
baris klasifikasi dapat menampilkan banyak kelas, dengan warna yang
berbeda-beda untuk masing-masing kelas.
c.
Berikan satu contoh skema klasifikasi yang anda ketahui:
jawab :
contoh :
klasifikasi unsupervised/penentuan objek diserahkan
kepada computer. Kita menggunakan klasifikasi unsupervised ketika kita mempunyai
sedikit informasi tentang dataset kita : K-mean dan Isodata
Klasifikasi supervised merupakan metode klasifikasi yang
terbimbing mempunyai acuan atau titik control : Parallelepiped,minimum
distance, Max likelihood, mahalanobis distance.
Contoh untuk klasifikasi pada jenis tanaman :
Ada 5 kelas : jati – lebat, kelapa-agak lebat, pinus-sangat
lebat, karet- jarang, akasia-sangat jarang
2. Untuk
mengekstraksi obyek dalam penginderaan jauh ada beberapa metode yaitu PCA,
Indeks vegetasi, dan klasifikasi. Jelaskan maksudnya dan perbedaan dari ketiga
metode tersebut.
Jawab :
PCA adalah teknik yang
banyak digunakan pada aplikasi pengolahan sinyal, misalnya digunakan untuk
ekstraksi fitur (feature extraction) dan reduksi dimensional. Komponen utama
pada PCA adalah vektor eigen yang berasosiasi dengan nilai eigen yang besar. PCA bertujuan untuk menyederhanakan
variabel yang diamati dengan cara menyusutkan (mereduksi) dimensinya. Hal ini
dilakukan dengan cara menghilangkan korelasi diantara variabel bebas melalui
transformasi variabel bebas asal ke variabel baru yang tidak berkorelasi sama
sekali atau yang biasa disebut dengan principal component.
Indeks Vegetasi adalah besaran nilai kehijauan vegatasi yang diperoleh dari
pengolahan sinyal digital data nilai kecerahan (brightness) beberapa kanal data
sensor satelit. Untuk pemantauan vegetasi, dilakukan proses pembandingan antara
tingkat kecerahan kanal cahaya merah (red) dan kanal cahaya inframerah dekat
oleh jaringan mesofil yang terdapat pada daun akan membuat nilai kecerahan yang
diterima sensor satelit pada kanal-kanal tersebut akan berbeda jauh.
Klasifikasi adalah merupakan proses yang berusaha
mengelompokkan seluruh pixel pada suatu citra ke dalam sejumlah class (kelas), sedemikian hingga tiap class merepresentasikan suatu entitas dengan
properti yang spesifik (Chein-I
Chang dan H.Ren, 2000).
3. a.
Buat diagram alir proses pembuatan peta penggunaan lahan menggunakan citra
resolusi tinggi.
b. Terangkan setiap
tahap yang anda tuliskan dan jelaskan masing – masing perannya.
Persiapkan data yang
diperlukan = RBI, citra lama, citra terbaru
Lakukan koreksi
radiometric histrogram untuk menyesuaikan resolusi sprektralnya.
Lakukan koreksi
geometric untuk membawa citra pada system koordinat peta yang sudah mempunyai
system proyeksi ex: UTM
Lakukan change
detection dan interpretasi citra untuk mengenali obyek,
Buat skema klasifikasi,
gunakan skema klasifikasi yang sesuai dengan kondisi citra.
Overlaykan citra lama
dengan citra baru , lalu lakukan updating untuk penggunaan lahan.
Buat layout peta==รจ
peta penggunaan lahan.
4.
a. Tuliskan judul dari tugas akhir yang anda kerjakan.
b. Tuliskan dari tugas tersebut :
c. Buatlah
diagram alir dari pelaksanaan tugas diatas, tuliskan setiap tahap yang anda
kerjakan dan jelaskan perannya.
JAWABAN TERGANTUNG
MASING-MAHASISWA KARNA MINI PROJECT YG DIBERIKAN TIAP MHSISWA BERBEDA
5. a. Apa yang anda ketahui tentang
Digital Change Detection, terangkan dengan singkat dan jelas.
Jawab
:
Digital
Change Detection adalah teknik interpretasi dalam penginderaan jauh yang
digunakan untuk mengidentifikasi obyek dengan interval waktu tertentu
(berbeda).
b.
Apa tujuannya dan kapan pekerjaan ini digunakan, jelaskan.
Jawab :
Tujuannya
untuk identifikasi obyek dan melihat perubahan dari dua citra yang berbeda
epoch.
Change
detection dilakukan jika data yang akan diolah berupa data digital dan terdiri
dari beberapa epoch yang berbeda
Soal Penginderaan Jauh Kamis,12 Januari 2012
1. a.
Dalam menggunakan data penginderaan jauh ada 2 pendekatan yaitu pendekatan
penutup lahan dan pendekatan bentuk lahan. Apa maksudnya dan jelaskan arti dari
pendekatan di atas.
Jawab :
Pendekatan penutup lahan : Setiap bentuk campur
tangan manusia terhadap sumber daya lahan, baik sifat menetap maupun merupakan
daur ulang yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebendaan maupun
kejiwaan (spritual) atau kedua-duanya. Penggunaan lahan sangat erat kaitanya
dengan aktivitas manusia dan sumber daya lahan. Oleh karena itu penggunaan
lahan bersifat dinamis, mengikuti perkembangan kehidupan manusia dan budaya. Contoh
penggunaan lahan adalah pemukiman, jalan, sawah, kebun campuran, sungai, lahan kosong,
tegalan dan lain sebagainya.
Pendekatan bentuk lahan : Klasifikasi bentuk lahan didasarkan pada
: genesis, proses, dan batuan, seperti yang dikemukakan oleh Verstappen, 1985
dalam Suprapto, 1997; 31-104. Bentuk lahan secara genesis ada 9 yaitu:
a.
Bentuk lahan bentukan
asal vulkanis, merupakan bentukan lahan dari proses vulkanisme atau gerakan
magma yang naik ke permukaan bumi. Contoh :Kawah, Kaldera, Kerucut gunungapi,
Lereng atas gunungapi.
b.
Bentuk lahan bentukan
asal struktural, merupakan bentukan lahan yang terbentuk karena adanya proses
endogen yakni proses tektonik atau diatrofisme. Contoh: Dinding terjal,
Rombakan kaki lereng.
c.
Bentuk lahan bentukan
asal proses denudasional, merupakan bentukan lahan hasil dari proses pelapukan,
erosi, gerak masa batuan dan proses pengendapan. Contoh: pegunungan
denudasional, perbukitan denudasional, perbukitan terisolasi, nyaris dataran.
d.
Bentuk lahan bentukan
asal proses fluvial, merupakan bentuk lahan yang disebabkan oleh
proses fluvial yakni proses air mengalir baik memusat (sungai) maupun oleh
aliran permukaan bebas (overland flow). Contoh: daratan aluvial,
dasar sungai/sungai mati, rawa belakang, daratan banjir.
e.
Bentuk lahan bentukan
asal proses marin, merupakan bentukan lahan yang terjadi akibat pasang surut,
gelombang air laut. Contoh : rataan pasang surut, platform, chiff dan
notch, spit, lidah gosong pasir laut.
f.
Bentuk lahan bentukan
asal proses angin (aeolin), merupakan bentuk lahan diakibatkan oleh proses
angin, gerakan udara dapat membentuk bentuk lahan yang spesifik, dan berbeda
dari proses yang lainnya. Contoh: gumuk pasir dan debu endapan angin.
g.
Bentuk lahan bentukan
asal proses pelarutan, terbentuk dari pelarutan batuan kapur/gamping. Contoh :
plateau karst, hillocks, doline, uvala, dan poljes.
h.
Bentuk lahan bentukan
asal proses Glasial, terbentuk oleh pencairan es/salju yang umumnya terdapat
didaeraha lintang tinggi maupun tempat-tempat yang mempunya elevasi tinggi dari
muka air laut. Bentuk lahan ini dibdakan menjadi 2 yakni erosional dan
deposisional. Contoh bentuk lahan asal proses glasial yaitu circui dan horn.
i.
Bentuk lahan bentukan
asal Aktivitas Organisme, Menurut Verstappen (1977) dalam
Suprapto (1997), bentuk lahan organik bukan hanya terumbu
karang saja, akan tetapi termasuk pesisir bakau (mangrove coast) dan ranca
gambut (peat bog).
b.
Apa yang dimaksud dengan skema klasifikasi dalam metode penginderaan jauh,
kapan skema klasifikasi digunakan.
Jawab :
Skema klasifikasi
adalah proses klasifikasi (mengelompokkan data digital menjadi suatu
kelompok dengan beberapa parameter yang berbeda) dengan mempergunakan metode
kalkulasi algoritmis. Tampilan
baris klasifikasi dapat menampilkan banyak kelas, dengan warna yang
berbeda-beda untuk masing-masing kelas.
c.
Berikan satu contoh skema klasifikasi yang anda ketahui:
jawab :
contoh :
klasifikasi unsupervised/penentuan objek diserahkan
kepada computer. Kita menggunakan klasifikasi unsupervised ketika kita mempunyai
sedikit informasi tentang dataset kita : K-mean dan Isodata
Klasifikasi supervised merupakan metode klasifikasi yang
terbimbing mempunyai acuan atau titik control : Parallelepiped,minimum
distance, Max likelihood, mahalanobis distance.
Contoh untuk klasifikasi pada jenis tanaman :
Ada 5 kelas : jati – lebat, kelapa-agak lebat, pinus-sangat
lebat, karet- jarang, akasia-sangat jarang
2. Untuk
mengekstraksi obyek dalam penginderaan jauh ada beberapa metode yaitu PCA,
Indeks vegetasi, dan klasifikasi. Jelaskan maksudnya dan perbedaan dari ketiga
metode tersebut.
Jawab :
PCA adalah teknik yang
banyak digunakan pada aplikasi pengolahan sinyal, misalnya digunakan untuk
ekstraksi fitur (feature extraction) dan reduksi dimensional. Komponen utama
pada PCA adalah vektor eigen yang berasosiasi dengan nilai eigen yang besar. PCA bertujuan untuk menyederhanakan
variabel yang diamati dengan cara menyusutkan (mereduksi) dimensinya. Hal ini
dilakukan dengan cara menghilangkan korelasi diantara variabel bebas melalui
transformasi variabel bebas asal ke variabel baru yang tidak berkorelasi sama
sekali atau yang biasa disebut dengan principal component.
Indeks Vegetasi adalah besaran nilai kehijauan vegatasi yang diperoleh dari
pengolahan sinyal digital data nilai kecerahan (brightness) beberapa kanal data
sensor satelit. Untuk pemantauan vegetasi, dilakukan proses pembandingan antara
tingkat kecerahan kanal cahaya merah (red) dan kanal cahaya inframerah dekat
oleh jaringan mesofil yang terdapat pada daun akan membuat nilai kecerahan yang
diterima sensor satelit pada kanal-kanal tersebut akan berbeda jauh.
Klasifikasi adalah merupakan proses yang berusaha
mengelompokkan seluruh pixel pada suatu citra ke dalam sejumlah class (kelas), sedemikian hingga tiap class merepresentasikan suatu entitas dengan
properti yang spesifik (Chein-I
Chang dan H.Ren, 2000).
3. a.
Buat diagram alir proses pembuatan peta penggunaan lahan menggunakan citra
resolusi tinggi.
b. Terangkan setiap
tahap yang anda tuliskan dan jelaskan masing – masing perannya.
Persiapkan data yang
diperlukan = RBI, citra lama, citra terbaru
Lakukan koreksi
radiometric histrogram untuk menyesuaikan resolusi sprektralnya.
Lakukan koreksi
geometric untuk membawa citra pada system koordinat peta yang sudah mempunyai
system proyeksi ex: UTM
Lakukan change
detection dan interpretasi citra untuk mengenali obyek,
Buat skema klasifikasi,
gunakan skema klasifikasi yang sesuai dengan kondisi citra.
Overlaykan citra lama
dengan citra baru , lalu lakukan updating untuk penggunaan lahan.
Buat layout peta==รจ
peta penggunaan lahan.
4.
a. Tuliskan judul dari tugas akhir yang anda kerjakan.
b. Tuliskan dari tugas tersebut :
c. Buatlah
diagram alir dari pelaksanaan tugas diatas, tuliskan setiap tahap yang anda
kerjakan dan jelaskan perannya.
JAWABAN TERGANTUNG
MASING-MAHASISWA KARNA MINI PROJECT YG DIBERIKAN TIAP MHSISWA BERBEDA
5. a. Apa yang anda ketahui tentang
Digital Change Detection, terangkan dengan singkat dan jelas.
Jawab
:
Digital
Change Detection adalah teknik interpretasi dalam penginderaan jauh yang
digunakan untuk mengidentifikasi obyek dengan interval waktu tertentu
(berbeda).
b.
Apa tujuannya dan kapan pekerjaan ini digunakan, jelaskan.
Jawab :
Tujuannya
untuk identifikasi obyek dan melihat perubahan dari dua citra yang berbeda
epoch.
Change
detection dilakukan jika data yang akan diolah berupa data digital dan terdiri
dari beberapa epoch yang berbeda
Rabu, 26 Juni 2013
Program hitung jalur terpendek
IGS
(International GNSS Service) adalah suatu organisasi internasional yang
merupakan kumpulan dari agensi di seluruh dunia yang mengumpulkan sumber dan
data permanen dari stasion GNSS dan memelihara sistem GNSS. IGS menyediakan
data dan produk berkualitas tinggi yang digunakan untuk kepentingan penelitian
ilmiah, aplikasi multidisiplin, pendidikan, yang merupakan salah satu komponen
kunci penghubung ke ITRF sebagai kerangka realisasi sistem koordinat referensi
global. Setiap negara berkontribusi dalam IGS dengan membangun stasiun-stasiun
IGS di seluruh dunia dan saat ini IGS menangani dua stasiun GNSS, yaitu GPS dan
GLONASS.
CORS
(Continuously Operating Reference Stations) adalah suatu teknologi
berbasis GNSS yang berwujud sebagai suatu jaring kerangka geodetik yang pada
setiap titiknya dilengkapi dengan receiver yang mampu menangkap sinyal dari
satelit-satelit GNSS yang beroperasi secara kontinyu 24 jam per hari, 7 hari
per minggu dengan mengumpulkan, merekam, mengirim data, dan memungkinkan para
pengguna memanfaatkan data untuk penentuan posisi, baik secara post-processing
maupun real-time.
CORS
menyediakan data pengamatan kode (C/A, P1, dan P2) dan data fase (L1 dan L2),
GPS ephemerides, dan koreksi untuk DGPS, model ionosfir, troposfer, dan
lain-lain. Data yang diamati dapat diatur dan disesuaikan dengan keperluan.
Data dapat disimpan per jam atau per hari, dengan selang waktu pengamatan per 1
detik, 5 detik, 10 detik, 15 detik, dan 30 detik, kemudian dikirim melalui
jarring telekomunikasi berkecepatan tinggi ke pusat pengendali jaringan untuk
selanjutnya disimpan, didistibusikan, atau diolah untuk kepentingan lainnya.
Selain menyediakan data-data tersebut, CORS juga menyediakan layanan untuk
pengolahan data GPS secara online, transformasi datum, sistem proyeksi,
dan penentuan tinggi ortometrik, yang semuanya dapat diakses dalam waktu 15
menit sejak pengguna mengirimkan data yang ingin diolah sampai data selesai
diolah dan dikirimkan langsung melalui email kepada pengguna.
Stasiun CORS dibangun permanen dan ditentukan koordinatnya
yang diukur setiap hari, kemudian ditempatkan receiver diatasnya. Jaringan
stasiun CORS dikontrol jarak jauh dan diawasi dengan menggunakan sistem jaminan
kualitas yang diotomatisasi, serta dilakukan pemeliharaan secara ilmiah. Selain
itu sistem CORS terintegrasi dengan International Earth Rotation and
Reference System Service, sehingga memberikan posisi yang bereferensi
global dan datanya dapat diakses lewat internet oleh pengguna.
Tujuan utama dibangun CORS adalah sebagai titik ikat yang
memiliki radius cukup dekat dengan titik pengukuran untuk memperoleh kualitas
data yang baik. Dalam hal titik ikat yang mengacu pada satu referensi global
dengan cakupan luas dan jarak baseline panjang, tidak hanya kerangka
CORS yang dapat dijadikan sebagai referensi dalam pengukuran bidang tanah di
Indonesia. Keberadaan stasiun-stasiun IGS sebenarnya dapat juga dijadikan
sebagai referensi dalam pengukuran batas bidang tanah di Indonesia. Cakupan IGS
sangat luas dan bervariasi jika dibandingkan dengan cakupan dari kerangka CORS
bisa mencapai beberapa ratus kilometer. Namun ada banyak kendala jika kita
menggunakan IGS sebagai titik ikat langsung pengukuran bidang tanah. Selain
akan mempengaruhi nilai ketelitian yang dihasilkan dikarenakan jarak yang jauh,
pengolahan data dari pengukuran yang terikat pada IGS juga membutuhkan
kemampuan perangkat lunak yang memadai dan tidak mudah dalam pengolahannya.
Untuk itu diperlukan SDM (Sumber Daya Manusia) yang memadai dan berkualitas
agar strategi pengolahan data yang diterapkan dapat menghasilkan data yang
berkualitas.
Karena CORS digunakan sebagai titik acuan yang digunakan
untuk berbagai aplikasi yang menuntut ketelitian tinggi, posisi CORS sendiri
harus memiliki kualitas yang baik. Posisinya terus dipantau dan terus
diperbaharui terutama jika terjadi pergerakan di bawah tanah tempat stasiun
CORS berada, CORS mampu mengakomodir adanya pergerakan lempeng dalam skala
lokal maupun global, dan ditentukan dengan mengolah data dari stasiun-stasiun
CORS lain yang merupakan bagian dari jaringan CORS global yang sudah ada,
dengan metode double-difference untuk mengeliminir kesalahan jam atom
pada satelit GPS.
Prediksi IGS Ultra rapid berdasarkan dari data 25
sampai 40 jaringan stasiun. Dengan 2 kali sehari pembaruan data (di internet
setiap selang 3 jam). Mempunyai Ephemeris 24 jam ERD kurang dari 10 cm dan
kesalahan prediksi selama 2 jam kurang dari 20 cm.
IGS Ultra Rapid termasuk pesan NAV
yang sesuai dengan data kesalahan dalam bentuk SP-3 format secara dual
presisi, dan bila menunjukkan kesalahan maka tidak akan menunjukkan tanda
orbit. Berapa kelebihan yang didapatkan bila IGS Ultra Rapid digunakan secara
bersamaan dengan GPS generasi 3 (yang memiliki L1, L2, dan L5) antara lain:
1.
Kalibrasi kesalahan waktu ( < 1 ns dengan pengolahan data yang
baik )
2.
Pengkoreksian kesalahan ynag disebabkan Ionosfer menggunakan Model
Broadcast ( << 1 ns, Pengukuran Dual or Three Frequency)
3.
Pengkoreksian GPS Broadcast Clock ( < 1 ns, AOD rendah)
4.
Pengkoreksian GPS Broadcast Orbit ( < 1 ns, AOD rendah)
5.
Koreksi kesalahan jumlah pesan navigasi GPS ( < 0.1 ns )
6.
Mampu mengurangi kesalahan multipath ( << 1 – ns,
dengan sedikit bantuan antena serta penerima sinyal yang baik )
7.
Dapat mengurangi kesalahan estimasi dari pengukuran yang
disebabkan oleh Troposfer. ( < 1 ns)
8.
Mampu mengkoreksi efek kesalahan yang ada di bumi akibat posisi
pengguna atau receiver GPS. ( < 0.1 ns, menggunakan Earth Tide
Models)
9.
Multi-channel Receiver Noise ( << 1 ns )
Utilitas
dari IGS adalah sedemikian rupa sehingga sangat penting untuk definisi dan
pemeliharaan Internasional Terestrial Reference System (dan "realisasi
bingkai" berbagai ITRF92, ITRF94, ITRF96, dll).
Daftar
pustaka:
http://titikcerah.wordpress.com/2011/03/26/igs-ultra-rapid-rapid-final-orbit/
PERATAAN HITUNGAN BUNDLE ADJUSTMENT
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
#include<math.h>
void main()
{
int ba1=100; ba2=150; ba3=110; ba4=120; ba5= 130; bb1= 90; bb2=130; bb3=100; bb4=110; bb5=120; A=100; HA=100; d1=45; d1=40; d3=50; d4=55; d5=60; m1=30; m2=35; m3=40; m4=45; m5=50;
float ti=1.5; s1=10.0; s2=15.2; s3=20.5; s4=25.0; s5=25.5; bt1; bt2; bt3; bt4; bt5; h1; h2; h3; h4; h5;
clrscr();
bt1=(ba1+bb1)/2/1000;
bt2=(ba2+bb2)/2/1000;
bt3=(ba3+bb3)/2/1000;
bt4=(ba4+bb4)/2/1000;
bt5=(ba5+bb5)/2/1000;
h1=d1+m1/60.0+s1/3600;
h2=d2+m2/60.0+s2/3600;
h3=d3+m3/60.0+s3/3600;
h4=d4+m4/60.0+s4/3600;
h5=d5+m5/60.0+s5/3600;
D1=A*(ba1-bb1)/1000*h1;
D2=A*(ba2-bb2)/1000*h2;
D3=A*(ba3-bb3)/1000*h3;
D4=A*(ba4-bb4)/1000*h4;
D5=A*(ba5-bb5)/1000*h5;
cout<<"program untuk menghitung jarak optis"<<endl;
cout<<"\n masukkan tinggi alat (m)=";
cin>> ti;
for (int i=1; i<=5, i++)
{
cout<<"\n untuk hitungan ke 1"<<(i+1)<<endl;
cout<<"masukkan nilai ba=";
cin>>ba[i];
cout<<"masukkan nilai bt =";
cin>>bt[i];
cout<<"masukkan nilai bb=";
cin>>bb[i];
cout<<"masukkan nilai h=";
cin>>h[i];
cout<<"baca skala (dms)=";
cin>> d[i]>>m[i]>>s[i];
pi=atan(1)*4.0;
d[i]=A*((ba[i]/1000.0)-(bb[i]/1000.0))*pow(cos(h[i]),2);
bda[i]=d[i]*tan(h[i])+ti-(bt[i]/1000.0);
}
All about Fuzzy
Pengertian Fuzzy
1.
Logika Fuzzy adalah peningkatan dari logika Boolean yang berhadapan dengan konsep kebenaran sebagian. Di mana logika klasikmenyatakan
bahwa segala hal dapat diekspresikan dalam istilah binary (0 atau 1, hitam atau putih, ya atau tidak),
logika fuzzy menggantikan kebenaran boolean dengan tingkat kebenaran. Logika
Fuzzy memungkinkan nilai keanggotaan antara 0 dan 1, tingkat keabuan dan juga
hitam dan putih, dan dalam bentuk linguistik, konsep tidak pasti seperti
"sedikit", "lumayan", dan "sangat". Dia
berhubungan dengan set fuzzy dan teori kemungkinan. Dia
diperkenalkan oleh Dr. Lotfi Zadeh dari Universitas California,
Berkeley pada 1965.
2. Fuzzy Logic (Logika Fuzzy) atau biasa juga
disebut dengan Logika Samar merupakan suatu cara yang tepat untuk memetakan
suatu ruang input ke dalam suatu ruang output didasari oleh konsep himpunan
fuzzy.
Logika fuzzy sebagai
komponen utama pembangun softcomputing, terbukti telah memiliki kinerja yang
sangat baik untuk menyelesaikan masalah-masalah yang mengandung ketidakpastian.
Implementasinya luas, baik di bidang engineering, psikologi, social, dan juga
bidang ekonomi.
ALASAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY
Ada beberapa alasan mengapa orang menggunakan logika fuzzy,
antara lain:
1. Konsep logika fuzzy mudah dimengerti. Konsep
matematis yang mendasari penalaran fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti.
2. Logika fuzzy sangat fleksibel.
3. Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap
data-data yang tidak tepat.
4. Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi
non linier yang sangat kompleks.
5. Logika fuzzy dapat membangun dan
mengaplikasikan pengalaman-pengalaman para pakar secara langsung tanpa harus melalui
proses pelatihan.
6. Logika fuzzy dapat bekerjasama dengan
teknik-teknik kendali secara konvensional.
7. Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alami
HIMPUNAN FUZZY
Tahun 1965, Profesor L.A. Zadeh memperkenalkan teori himpunan
fuzzy, yang secara tidak langsung mengisyaratkan bahwa tidak hanya teori
probabilitas saja yang dapat merepresentasikan ketidakpastian. Teori himpunan
fuzzy adalah merupakan perluasan dari teori logika Boolean yang menyatakan
tingkat angka 1 atau 0 atau pernyataan benar atau salah, sedang pada teori
logika fuzzy terdapat tingkat nilai, yaitu :
1. satu (1), yang berarti bahwa suatu item
menjadi anggota dalam suatu himpunan, atau
2. nol (0), yang berarti bahwa suatu item tidak
menjadi anggota dalam suatu himpunan.
Ada beberapa hal yang perlu
diketahui dalam memahami sistem fuzzy, yaitu:
a. Variabel Fuzzy
Variabel fuzzy merupakan variabel yang hendak dibahas dalam suatu sistem fuzzy.
b. Himpunan Fuzzy
Himpunan fuzzy merupakan suatu grup yang mewakili suatu kondisi atau keadaan
tertentu dalam suatu variabel. c. Semesta Pembicaraan
Semesta pembicaraan adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk
dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy. Semesta pembicaraan merupakan
himpunan bilangan real yang senantiasa naik (bertambah) secara monoton dari kiri
ke kanan. Nilai semesta pembicaraan dapat berupa bilangan positif maupun
negatif. Adakalanya nilai semesta pembicaraan ini tidak dibatasi batas atasnya.
d. Domain
Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diijinkan dalam semesta
pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy. Seperti halnya
semesta pembicaraan, domain merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa
naik (bertambah) secara monoton dari kiri ke kanan. Nilai domain dapat berupa
bilangan positif maupun negatif.
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2236313-teori-fuzzy/#ixzz26uDMq2mJ
a. Variabel Fuzzy
Variabel fuzzy merupakan variabel yang hendak dibahas dalam suatu sistem fuzzy.
b. Himpunan Fuzzy
Himpunan fuzzy merupakan suatu grup yang mewakili suatu kondisi atau keadaan
tertentu dalam suatu variabel. c. Semesta Pembicaraan
Semesta pembicaraan adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk
dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy. Semesta pembicaraan merupakan
himpunan bilangan real yang senantiasa naik (bertambah) secara monoton dari kiri
ke kanan. Nilai semesta pembicaraan dapat berupa bilangan positif maupun
negatif. Adakalanya nilai semesta pembicaraan ini tidak dibatasi batas atasnya.
d. Domain
Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diijinkan dalam semesta
pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy. Seperti halnya
semesta pembicaraan, domain merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa
naik (bertambah) secara monoton dari kiri ke kanan. Nilai domain dapat berupa
bilangan positif maupun negatif.
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2236313-teori-fuzzy/#ixzz26uDMq2mJ
Langganan:
Postingan (Atom)